Thursday, April 4, 2013

apa yang terjadi jika dunia tanpa pakaian?

Q. akhir akhir ini kita sering melihat anak-anak muda yang mengenakan bahan pakaian yang "u can c" atau tampak kekurangan bahan pakaian.Kalau begini sama saja seperti apa kegunaan pakaian di masa sekarang?..

A. banyak yg frigit dan impoten.

Kemaren2 aku mimpi melihat seorang pria tanpa pakaian yg tersalib?
Q. tapi disitu aku yakin dia bukan Jesus, karena dlm mimpi aku berguman ''kenapa pria itu disalib seperti Jesus?'' dengan hati teriris menyaksikan penderitaan pria tsb namun aku nggak bisa berbuat apapun tuk menolongnya''>> (karena itu hanyalah mimpi)
hmm apakah ini pengaruh krn keseringan main di AK?
Menurut anda?

A. Tidak ada satupun literatur kuno
yang menyebutkan tentang
penyaliban Yesus
Hidayatullah.com--Seorang teolog
Swedia menyatakan, Yesus tidak
disalib, karena tidak ada bukti yang
menunjukkan bahwa orang-orang
Romawi menyalib para tahanannya
2.000 tahun silam.
Menurut Gunnar Samuelsson dari
Universitas Gothenburg, cerita
mengenai eksekusi Yesus adalah
berdasarkan pada tradisi orang
Kristen dan ilustrasi artistik, bukan
berdasarkan naskah-naskah kuno.
Hal tersebut ditulis Samuelsson
dalam disertasi doktornya yang
berjudul "Crucifixion in Antiquity -
An Inquiry into the Background of
the New Testament Terminology of
Crucifixion".
Samuelsson, seorang kristiani yang
taat, menyatakan bahwa Bibel telah
disalahinterpretasikan. Tidak ada
referensi eksplisit yang
menyebutkan penggunaan paku
untuk penyaliban di dalamnya, yang
ada hanya Yesus ditusuk sebuah
"staurus" menuju bukit Cavalry,
yang juga bisa berarti "galah" atau
"tongkat". Demikian hasil
penelitiannya menyebutkan.
Disertasi Samuelsson setebal 400
halaman itu ditulis berdasarkan studi
mendalam atas teks-teks asli. Karya
ilmiahnya diajukan ke universitas
bulan lalu.
"Masalahnya adalah, deskripsi
tentang penyaliban sama sekali tidak
ada dalam literatur-literatur kuno,"
kata Samuelsson dalam sebuah
wawancara dengan Daily Telegraph,
Rabu pekan lalu.
"Sumber-sumber yang Anda
harapkan untuk menemukan
pemahaman yang sesungguhnya
tentang peristiwa itu, tidak
mengatakan apapun," tegasnya.
Literatur-literatur kuno dalam bahasa
Yunani, Latin, dan Hebew, dari
zaman Homer hingga abad
pertama, menggambarkan
sejumlah penundaan hukuman, tapi
tidak ada yang menyebut "salib"
atau "penyaliban".
"Konsekuensinya, pemahaman
kontemporer tentang penyaliban
sebagai hukuman, sangat diragukan
(dipertanyakan)," ujar Samuelsson
kepada koran Inggris tersebut.
"Dan yang lebih diragukan lagi,
apakah hal yang sama bisa
disimpulkan atas peristiwa
penyaliban Yesus. Perjanjian Baru
tidak mengatakan sebanyak apa
yang ingin kita percayai," tandas
Samuelsson.
Hanya ada sedikit bukti menegaskan
bahwa Yesus dibiarkan mati setelah
dipaku di atas sebuah tiang salib,
baik itu dalam literatur-literatur kuno
zaman pra-Kristen maupun ekstra-
Bibel, demikian pula dalam Bibel.
Samuelsson mengakui bahwa
sangat mudah untuk bereakasi
dengan emosional daripada berfikir
secara logis terhadap penelitian itu,
yang sangat dekat dengan
agamanya.
Menurut Samuelsson, teks-teks
yang berbicara tentang eksekusi,
tidak menjelaskan bagaimana Yesus
dilekatkan pada alat eksekusinya.
"Inilah inti masalahnya. Teks tentang
kisah penderitaan (Yesus) tidak
begitu jelas dan informasinya
ditambah-tambahi, sebagaimana
kita umat kristiani terkadang
menginginkannya demikian,"
katanya menjelaskan.
"Jika Anda mencari teks yang
menggambarkan tindakan
pemakuan orang ke tiang salib,
Anda tidak akan menemukannya
kecuali di Alkitab."
Semua literatur kontemporer
menggunakan terminologi yang
samar-samar, termasuk yang ditulis
dalam bahasa Latin. Sementara
dalam bahasa Latin, kata "crux" tidak
selalu berarti salib, dan "patibulum"
tidak selalu berarti palang salib.
Kedua kata tersebut digunakan
dalam arti yang lebih luas daripada
itu.
Meskipun hasil penelitiannya
menegaskan bahwa tidak ada bukti
Yesus disalib, Samuelsson
mengatakan ia masih percaya
bahwa Yesus anak tuhan. Ia hanya
meminta agar penganut Kristen
memperbaiki pemahamannya
terhadap Bibel.
"Saran saya, kita harus membaca
teksnya sebagaimana adanya,
bukan sebagaimana yang kita
pikirkan. Kita harus membaca yang
tersurat, bukan yang tersirat. Teks
dalam Bibel sudah cukup. Kita tidak
perlu menambahkan apapun."
Hasil penelitian Samuelsson
mengingatkan kita pada tradisi
Kristen lainnya; Sinterklas dan salju
Natal.
Tokoh Sinterklas tidak ada dalam
Alkitab, dan sebagian orangtua jujur
mengatakan kepada anak-anaknya
bahwa itu hanya dongeng belaka.
Tapi kisah itu tetap dipercayai
sebagai bagian dari agama dan
tradisi mereka. Sementara para
pengusaha mengatakan bahwa tidak
peduli itu nyata atau tidak, yang
penting tokoh Sinterklas membantu
melariskan dagangan mereka,
terutama di musim Natal.
Perayaan Natal dan cerita kelahiran
Yesus juga selalu dikaitkan dengan
salju. Padahal dalam Alkitab
dikatakan, ibunda Yesus makan
buah kurma yang jatuh dari pohon
setelah melahirkan anaknya. Buah
kurma adalah tanaman khas padang
pasir yang hanya berbuah di musim
panas. Apakah mungkin ketika itu
Maria memakan buah kurma,
sambil mendekap anaknya yang
menggigil kedinginan karena salju?
Al-Quran lebih dari 1.400 tahun lalu
telah mengatakan, Nabi Isa, yang
diakui sebagai Yesus oleh penganut
Kristen, memang tidak dibunuh oleh
orang-orang yang mengejarnya
ketika itu. Bahkan beliau belum
wafat.[di/tlg/loc/
www.hidayatullah.com]

Adakah gym di Jakarta yang memperbolehkan untuk nge-gym tanpa pakaian?
Q. Ada gak gym di Jakarta yang memperbolehkan orang2 untuk nge-gym atau workout tanpa pakaian? Kalau ada tolong beri tahu nama gymnya.

A. Ada.



Powered By PusatPakaianGrosir

No comments:

Post a Comment